Teknologi informasi sekarang ini berkembang semakin pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan itu sendiri, dimana tujuannya adalah untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan Informasi yang lebih cepat dan akurat akan banyak dibutuhkan didalam organisasi, perusahaan, maupun individu. Sehingga tak dapat dipungkiri kebutuhan akan adanya suatu system informasi semakin mendesak dalam upaya mengefisienkan waktu dan mengatur jalannya suatu proses dalam suatu organisasi. Sedangkan yang perlu diketahui dalam system informasi itu sendiri mencakup sejumlah komponen ( manusia, computer, teknologi, informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.
Pada dasarnya ada dua metode pendekatan dalam membangun sistem, yaitu :
v Top-down. Pada metode ini sistem yang diturunkan dari pemetaan secara global yang kemudian akan menurun ke arah yang lebih deskriptif. Metode ini dianalogikan sebagai pembuatan rumah yang dimulai dari aspek yang paling mendasar yaitu pondasi hingga ke bagian terkecil misalnya sebuah kran pada kamar mandi.
v Bottom-up, dimana sistem dipetakan dari satuan terkecil sehingga ke satuan terbesar, misalnya perakitan mobil.
Dan dalam mewujudkan suatu pembangunan system informasi diperlukan beberapa tahapan, diantaranya adalah :
1.Analisis
Pada tahap analisis ini, yang dilakukan adalah dengan cara menganalisis kebutuhan-kebutuhan apa saja yang dibutuhkan untuk pembangunan system informasi di suatu bentuk komunitas yang terstruktur. Adapun cara yang dilakukan dalam analisis sistem (pengumpulan data) yaitu dengan cara melakukan wawancara kepada bagian penyedia di perusahan/kantor/organisasi tersebut.
Tugas utama dalam menganalisis system meliputi :
a) Menentukan lingkup system
b) Mengumpulkan fakta
c) Menganalisis fakta
d) Mengkomunikasikan temuan-temuan tersebut melalui laporan analisis system.
Fakta merupakan bagian dari informasi yang menunjukkan realita, relasi dan situasi yang menjamin analisis dan pemodelan.
Langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis system adalah :
1) Identify, mengidentifikasi masalah
2) Understand, memahami kerja system yang ada
3) Analyze, menganalisa system
4) Report, membuat laporan
Masing-masing langkah perlu kertas kerja.
2.Perancangan Sistem
Pada tahap perancangan sistem ini, yang dilakukan adalah dengan mulai merancang tampilan antarmuka dari sistem yang akan dibangun. Kegiatan perancangan sistem ini nantinya akan menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan yang melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem yang mendasar dan hubungan-hubungannya.
Perancangan system dapat dibagi dalam 2 bagian yaitu :
1. Perancangan system secara umum/perancangan konseptual, perancangan logical/perancangan secara makro.
2. Perancangan system terinci/perancangan system secara phisik.
3.Implementasi
Pada tahap implementasi ini, yang dilakukan adalah dengan merealisasikan perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya menjadi suatu program. Untuk mengembangkan dan mengimplementasikan suatu aplikasi Sistem Informasi perlu dipertimbangkan beberapa faktor seperti di bawah ini :
a. Platform dan Sistem Operasi
b. Web Base Application
c. Kehandalan Sistem
d. Kelengkapan Fasilitas Aplikasi
e. Kemudahan Dalam Pengoperasian
4.Pengujian Sistem
Pada tahap pengujian sistem ini, yang dilakukan adalah dengan melakukan pengujian sistem tersebut sekaligus untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi. Selain itu, pengujian sistem juga dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan-kesalahan yang mungkin masih ada dari sistem yang dibangun.
5.Pengembangan
Pada tahap pengembangan ini, yang dilakukan adalah dengan memperbaiki dan mengembangkan sistem yang telah dibangun ke arah yang lebih baik lagi. Pengembangan system sendiri terdiri dari banyak meode, diantaranya ;
a) Model Siklus Kehidupan Klasik
Merupakan paradigm rekayasa perangkat lunak yang paling tua dan paling banyak dipakai. Model ini mengusulkan sebuah pendekatan perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekunsial yang dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain , kode, pengujian, dan pemeliharaan.
b) Prototype
Metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Sering terjadi seorang pelanggan hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detal output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer. Untuk mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang , maka harus dibutuhakan kerjasama yanga baik diantara keduanya
c) Model Spiral
Adalah model proses perangkat lunak evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototype dengan cara kontrol dan aspek sistematis model sequensial linier.
d) Rapid Aplication Development
Sebuah proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan dalam waktu yang singkat (60 sampai 90 hari) dengan pendekatan konstruksi berbasis komponen.
e) Object Oriented Technology
Merupakan cara pengembangan perangkat lunak berdasarkan abstraksi objek-objek yang ada di dunia nyata. Dasar pembuatan adalah Objek, yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas. Filosofi Object Oriented sangat luar biasa sepanjang siklus pengenbangan perangkat lunak (perencanaan, analisis, perancangan dan implementasi) sehingga dapat diterapkan pada perancangan sistem secara umum: menyangkut perangkat lunak, perangkat keras dan system secara keseluruhan.
[
No comments:
Post a Comment